Hanya sebagai simbol panggilan buat seseorang, dia sahabat, teman, tapi orang spesial yang ada dalam hati!!ehm...orangnya cool (apalagi klo di masukin kulkas tambah cool deh hehehe...), tinggi, gak banyak ngomong ( tapi sekali ngomong, busyet...bener-bener ustad mansyur deh hihihi...), terlalu setia kawan, liar ( itu yang membuat aq suka) dan yang pasti super zuper keras kepala. Merasa ada kecocokan satu sama lain, palu pun di ketok..tok..tok..tok..kita resmi jadian. Subhanallah!! Pertama kali liat dia, aq gak bisa ngomomg, benar-benar kayak orang bodoh. Yang ada dalam pikiran qu pada saat itu, melihat laki-laki tinggi besar tapi kurang terawat, tepatnya kurang kasih sayang. Pertemuan pertama hanya 1 jam tidak lebih. Kesadaran qu baru terbuka setelah 2 hari sejak pertemuan itu, benarkah aq mau jalan dengan dia?? apa aq siap dengan keadaannya?? bagi qu, dia tetap orang asing yang masuk dalam kehidupan qu??. Tapi semua sudah terlambat, aq harus bertanggungjawab dengan ucapan qu, kalau aq menolak seperti menjilat lidah qu sendiri, nauzubilahiminzaliq!!! Prinsip qu, lakukan segala sesuatu dengan ikhlas, jangan mundur sebelum aq tahu jawabannya. Dari pada penasaran, pada pertemuan kedua, aq sudah bisa mengembalikan siti yang sesungguhnya (PD mode on)...Jujur, aq nyaman & nyambung jalan sama dia walaupun lebih banyak aq yang bicara (kayak burung kutilang aj hehe...). Aq cerita soal keluarga, teman dekat, sekolah dan kerjaan. Aq sengaja cerita semua itu, supaya dia melakukan hal yang sama. Anehnya selama 1 bulan jalan, aq malah kesulitan untuk mengetahui lebih banyak tentang dia, baik keluarga maupun pribadinya. Setiap aq tanya soal keluarga, dia hanya jawab sebaris kata. Dan hanya sedikit yang dia jelaskan. Sampai pada pertemuan ke tiga, dia menceritakan semua tentang keluarga & kehidupannya. Subahanallah!! spektakuler dan jauh dari pikiran qu. Sedih?? aq tidak tahu, itu perasaan yang timbul pada saat itu. Aq jadi ingat pada pertemuan pertama ( seorang laki-laki dengan badan besar, tapi seperti kehilangan sesuatu yang mungkin selama bisa aq dapatkan dari keluarga, khususnya orang tua, yaitu kasih sayang). Di satu sisi aq sayang dia, ingin merawat, tapi satu sisi, apa aq bisa terus jalan sama dia dengan kondisi yang kurang pasti?? Cara pikir dan hidup kita pun beda banget. Kadang kalau perasaan, maaf (bosen) datang, yang ada dalam pikiran qu, udah stop sampai sini saja!!. akhirnya cara efektif (menurut kita), persoalan kita buat sederhana, biarkan hubungan ini mengalir seperti air, suatu saat pasti berhenti pada satu muara yang bisa menampung kita, dan pada saat itu kita bisa ambil keputusan mau di bawa kemana!!. Pilihan hidup bersama seseorang bukan hanya menyangkut 2 orang saja. Misal, asal saling cinta, kita bisa menikah!! Kalau aq belum bisa seperti itu, keputusan untuk hidup bersama seseorang, harus ada restu dari keluarga, karena jika aq memutuskan hidup bersama seseorang. Maka, aq juga harus siap menerima semua orang khususnya keluaraga 2 belah pihak. Dan, saat ini mungkin kendala itu nampak nyata ada dalam hubungan kami. Dan syarat itu seperti keharusan dalam keputusan qu, tidak boleh tidak. Mungkin aq terlalu keras pada diri sendiri?? mungkin juga, tapi itu sesuatu yang wajar, dan aq pikir sebagian orang juga berpikiran sama. Tugas terberat qu saat ini adalah menyakinkan keluarga, ini loh pilihan qu?? tapi ternyata aq tidak bisa mengutarakannya. Untuk menggapai sesuatu yang kita anggap benar belum tentu sama dengan pikiran orang . Saat ini aq hanya bisa berpikir santai, sekiranya aq bahagia, nikmati saja selagi masih bisa, asal dalam kaidah-kaidah yang sudah ada batasanya. Dan, aq harus mulai belajar menerima kekurangan dia. Sekalipun berat, tapi mudah-mudahan Allah SWT kasih jalan buat kita, dan kekuatan terbesar adalah karena aq sayang dia. That Its.
Senin, 23 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar